Jumat, 19 Maret 2010

tangisan

tangisan, tangisan, tangisan .....
aaaaaaaaaaaaaaaaa rasanya muak dan ingin teriak dengan kencang, tak tau apa yang ku bayangkan saat mereka menatap dengan mata yang sangat tajam. aku tidak merasa takut tetapi mereka salah satu jagooan disekolahku.
aku tidak merasa menghindar dengan orang-orang seperti itu, tapi apa dayaku memiliki keakrabaan dengan mereka. dalam hatiku menangis "yaallah apakh mereka teman yang baik?"hatiku bicara.
bagi siswa SMP itu pertemanan sangat dibutuhkan mungkin dalam satu murid memiliki gengsi yang cukup besar berteman dengan orang yang dihina disekolah. yaya tidak semua orang yang berteman dengan hati, mereka berteman hanya dari kekayaan orang tuanya. aku sama sekali tidak merasa iri dan merasa ingin seperti mereka., karna kurasa percuma kalau kita menunjukan sesuatu yang bukan hasil kerja keras kita sendiri.


ada beberapa teman yang mendekatiku karna menurut merekaa aku adalah seorang anak saudagar yang kaya raya tetapi kurasa itu kesalahan yang sangat sangat besar, karna aku adalah seorang yang sederhana dan menerima apa adanya.
"ayo kekantin?" tanya sila

"ah ngak, makasih kamu aja"jawabku


akhirnya sila dan yang lainnya pergi, aku hanya terdiam membisu didalam kelas sendiri tanpa ada satu orangpun dikelas.

Rabu, 03 Maret 2010

salahku ?

Emosi serta amarah yang ada dibenakku sekarang,tangisan serta sakit hati yang aku dapat dari MEREKA..
Kejam ! Kejam ! Kejam !semua kesalahan selalu aku dapatkan hingga tetesan air matapun terjatuh ke bumi, "ya allah dosa apa yang telah ku perbuat?"(Isak tangis yang ku derita).
Mereka yang menertawakan tidak pernah berfikir panjang. Bukan karna memiliki satu persahabat, retak karna permasalahan yang sungguh tidak penting. Hanya ingin berlomba-lomba mendapatkan yang lebih cantik.
Sikap tangguh dan wajah ceria yang ku pasang saat ini, takan ada tetesan air mata yang ku turunkan ke bumi ini. Pesan lewat pesan perkataan yang tidak ingin ku dengar, yang ku keluarkan hanya emosi untuknya. "Lagian lo juga ngak penting buat gue."Vira berkata
"Wahh..bagus sekali bicaramu vir,haduh vira..vira gara-gara udah baikan sama si cika jadi so-soan gitu deh.. " Jawabku tenang
"Hahaha aduh pinter banget sih ngelesnya belajar dimana?dikasih makan nasi yah?"Balas vira
"Hey,,asal anda tau yah semua jawaban lo tuh ngak ada yang nyambung, plis deh ngak usah ngikutin anak-anak zaman sekarang..terlalu nora bahasa lo" balasaku .


Ya mungkin vira merasa hebat karna sudah berteman kembali dengan cika, tidak sedikitpun aku iri hati karna bukan hanya 1 teman didunia ini. "Ya allah ku terima semua cobaan darimu" aku memohon.
Semua didunia ini bukan hanya 1 orang yang diciptakan tapi beribu-ribu bahkan bisa sampai triliyun. Apakah dengan memiliki teman yang cantik kita bisa succes?
Belum tentu, jika kita ingin meraih kesuksesan kita harus belajar, bekerja dan berdoa. "Lagian gue lebih bangga sama cika dibanding sama lo" vira membalas pesanku.
"Oh yaa? It's oke. Bangga sih boleh aja vir,"jawabku sedikit santai.

Mungkin hatiku sedikit kesal, tetapi dukungan teman-teman aku jadi lebih yakin bahwa kesabaaran itu pasti akan mendapatkan jalan keluarnya, alhamdullilah bukan dengan emosi aku bisa membalas dengan fikiran yang jernih.

Vira salah satu sahabatku, tetapi chacha menangis karna vira merubut semua teman-temannya. Aku hanya bisa membela tetapi cika tidak pernah menyadarinya sampai-sampai dia baikan tanpa ada memikirkan orang lain.
Ya mendengar cerita it aku agak merasa sakit hati, mungkin cika pun tak pernah sadar apa yang telah ia lakukan padaku.
Vira agak merasa berkuasa karna berteman kembali dengan cika


" JANGAN MENILAI SESUAT DARI FISIK, KARNA ITULAH YANG AKAN MEMBUATMU KECEWA"